Free Day || STORYLINE #4



Tepat seminggu gue berada di penjara ini. hari minggu ini sama dengan hari minggu yang lainnya, bedanya cuma gak ada PS, game online, dan koneksi internet. seperti biasanya, kami santri biasa bangun dini hari untuk mempersiapkan ibadah rutinitas. dan ntah kenapa, kantuk gue dihari-hari yang lain kini hilang ketika menghirup udara segar minggu pagi. "mie, ayok maen bola." ajakan Angga seakan-akan meminta gue untuk memulai hari dengan keringat. masalahnya cuma satu, gue sama sekali gak bisa main bola.. 

gak semua santri ikut main bola, jadi bisa dibilang ini cuma alternatif untuk menikmati hari minggu pagi. kebanyakan santri lebih milih buat tidur, ngaji, nyuci baju, dsb. karena gue ini orangnya gak enakan, ya gue terima lah ajakan orang tadi itu. iya, gue ikut main bola.. cuci muka, ganti pakaian training, langsung berangkat ke lapangan. ternyata disana udah banyak santri yang main bola, di sini gak ada yang namanya senioritas, mau itu tingkatan MTs ataupun MA, semua boleh gabung main. jadi gue ikutan main permainan sulit ini, inti dari permainan ini simpel sih, jadi pemain ditugaskan untuk memasukan bola ke gawang lawan.. simpel kan? tapi percayalah, ini gak semudah yang dikira, karena di depan gawang lawan itu ada Tankernya, iya Tanker.. sosok manusia berbadan tinggi besar dengan kekuatan setara dengan 500 tenaga kuda. itu yang bikin permainan ini jadi sulit. karena lapangan ini adalah lapangan sekolah yang tanahnya itu udah jadi conblock, gak jarang juga kaki pada lecet dan luka. tapi itu lah yang menantang dari permainan ini. setelah permainan selesai, gue dan temen-temen gue pun istirahat sebentar sambil ngobrolin hal yang absurd. hingga pada suatu saat, perhatian gue pun tertuju pada temen gue yang sebut kata "Warnet". nah, kebetulan dia itu orang sini jadi dia tau daerah-daerah sini. timbul lah pikiran jahat gue yang segera ingin main warnet. "bro, warnet di sekitar sini bagus gak? gue pengen maen warnet nih.." tanya gue ke temen gue tadi. "oh, ada.. sama sih gue juga mau main warnet. yaudah, ayok dah nge warnet bentar ." ajakan temen gue lebih bringas ternyata. dan gak lama dari itu gue pun berangkat dengan mereka. 

ibarat uji nyali, kegiatan ini pun menantang adrenalin. kenapa? karena itu adalah kegiatan ilegal untuk para santri. jantung berdegup kencang, rasa takut karena ketahuan pun mulai menyelimuti, tapi semua itu sirna ketika melihat banner warnet yang bertuliskan "Internet & Game Online". jalan demi jalan gue lewati, gang demi gang gue telusuri, sembunyi-sembunyi bak penjahat yang kabur dari penjara, itu semua demi tempat ini.. tempat yang bernama "warnet". seperti orang yang direhabilitasi akibat narkoba, gue pun sama. sama-sama gak kuat kalo otak gue gak terkoneksi internet. gue pun masuk kedalam warnet, memesan PC, dan segera main. koneksi lumayan cepet lah untuk komputer sebanyak itu. waktu berganti dan billing pun abis, terlalu sedikit waktu yang ada untuk melepas rasa kangen koneksi. tapi apa daya kasih tak sampai, gue dan temen-temen pun segera balik ke pondok karena udah jam 11 lewat. pasang muka bego biar para pengurus pondok gak curiga, dan tindakan ilegal yang gue lakuin pun gak ketahuan. gue pun kembali ke kamar gue dan merapihkan lemari yang tadi pagi gue acak-acak buat nyari pakaian, teringat akan alas kaki gue yang gue tinggal di depan kamar, gue pun segera kembali buat ngambil sendal yang ketinggalan di depan. dan bener aja, baru gue tinggal sebentar sendal gue pun raib dibawa orang. kejadian ini udah wajar kok, itu aja sendal gue boleh ambil dari aula depan.

asrama adalah tempat yang baik untuk orang mencari jati dirinya, begitu pun gue. selama ini gue bertanya-tanya "siapa gue?". dan akhirnya, gue tau.. ternyata gue belum menemukan siapa gue sebenarnya. jam makan siang pun datang, akhirnya gue dan penghuni asrama pun bergegas mengantri untuk mengambil makanannya. sebagai penghuni baru yang baik, gue diajarkan untuk menawarkan makanan yang gue bawa ke siapapun yang ada di depan gue 'walaupun' maksud sebenarnya itu cuma basa-basi biar lebih akrab dengan penghuni lainnya. ini lah asrama, dimana makan sepiring berdua jauh lebih asik dari pada sepiring sendiri. akhir-akhir ini gue emang lebih sering makan berdua bareng Angga, romantis ya? sumpah ini gak seperti yang kalian pikir. dan kebiasaan buruk yang sering dilakukan oleh penghuni kamar gue itu adalah mereka lebih memilih tidur siang setelah jam makan, padahal itu bukan hal yang baik. untungnya gue cuma ketiduran setelah jam makan jadi gak ada unsur kesengajaan.

berhubung ini adalah hari minggu, jadi sore harinya para penghuni asrama menghabiskan 'sisa' waktunya dengan kegiatan mereka masing-masing. dan gue masih asik ngobrol absurd dengan Angga, mungkin ada di antara kalian yang bertanya-tanya kenapa gue bareng dia terus. jadi Angga itu satu-satunya orang yang punya selera humor yang terbilang unik, dia bisa ketawa berulang-ulang dengan joke yang sama. jadi, ketika dia ngobrol bareng gue ya kerjaan dia cuma ketawa aja denger cerita gue. banyak rencana panjang yang gue obrolin sama dia, bisa dibilang kalo gue sama dia itu udah sama gila nya. karena gue pernah main bareng juga sama temen sekamaran gue, mereka punya wajah yang berbeda-beda. ada yang terlalu serius, ada yang kebanyakan bercanda, ada yang topik pembicaraannya itu-itu aja, dan gak jarang juga ada yang cocok sama gue. oh iya, ngomong-ngomong saudara gue juga tinggal di asrama ini, 'Bang Islah' panggilan gue ke dia karena pengalaman dia lebih banyak dari gue. gue juga pernah bilang kalo gue ini kembar, iya.. kembaran gue juga masuk pesantren ini dan satu kamar juga sama gue.

waktu sudah menunjukan hampir maghrib, gue dan penghuni asrama mulai bersiap-siap untuk ke tempat ibadah. biasanya gue ini jarang mandi sore, jadi gue cuma cuci muka, abis itu langsung jalan ke Masjid, jadi hemat waktu. singkat waktu, maghrib pun usai kini gue pun kembali ke kamar gue. bincang-bincang kecil menemani waktu kosong sore ini, karena biasanya abis maghrib itu emang gak ada kegiatan apa-apa lagi dan ada lagi nanti setelah isya' . jeda waktu kosong ini gue manfaatkan untuk merapihkan lemari biasanya, lemari gue ini sepi.. buku aja gue sama sekali gak ada, jadi bagian atas isi lemari gue itu gue kosongin buat tempat kitab, buku, dan sejenisnya. gak seperti para santri lainnya, gue ini gak terlalu tertarik sama kitab-kitab. gue malah lebih seneng sama sejarah, sains, muamalah, sosial, teknologi, dan pelajaran lainnya yang menurut gue menarik. tapi, gue akan selalu bangga dimana gue ditempatkan.. walaupun gue ini gak terlalu tertarik dengan kitab, gue berusaha belajar isi kitab itu walaupun gue sendiri gak paham maksudnya. oh iya, karena ini minggu pertama jadi gue gak terlalu dibuat pusing dengan ada nya tugas-tugas sekolah. dan gue sama sekali belum liat hal yang menarik di sekolah, jadi ya gue gak terlalu bersemangat buat ke sekolah.

dan akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu pun datang, adzan telah berkumandang tanda panggilan ibadah telah diperdengarkan, gue pun segera berangkat ke Masjid. singkat waktu, gue udah santai di kamar, menunggu Angga ambil jatah makan. dan akhirnya orang itu kembali seraya berkata "mie, lo beli Es nya mie" . bangkit lah gue dari posisi terbaik gue untuk membeli Es. bagi dia, makan tanpa minum es itu udah kaya ngecat tembok 50 meter gak pake minum.. Haus nya minta ampun. susah sih emang kalo udah kebiasaan mah, mau gak mau gue juga harus minum itu juga. agak males juga sih gue, bukannya gak suka... tapi gue kalo udah batuk-batuk itu lama sembuhnya.

jam makan pun usai dan mulai berganti ke jam kosong sebelum waktunya tidur. nah, biasanya di jam-jam ini waktu nya gue mandi. iya, gue biasa mandi malem, kamar mandi waktu malem itu sepi jadi gue gak perlu mandi kaya ngejar maling. dan anehnya, anak baru nya gak ada yang mau mandi malem.. entah karena takut sama penyakit reumatik, atau nih.. atau karena takut sama penghuni kamar mandi nya.. gue amiee, selamat malam..


(To Be Continued..)

Free Day || STORYLINE #4 Free Day || STORYLINE #4 Reviewed by a on 11:29:00 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.